Rabu, 09 Februari 2022

Tanya Jawab Tentang Aqiqah dan Qurban



1- Apa itu Aqiqah?

Aqiqah adalah tindakan mengorbankan hewan dalam kesempatan kelahiran anak.

Hal ini, sunnah untuk dilakukan pada hari ketujuh melahirkan.

Jika tidak dapat melakukannya, seseorang dapat menyembelih pada hari keempat belas, atau hari kedua puluh satu.

Hal ini senada dengan pendapat Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari dalam bukunya Sabil Al-Muhtadin

Salah satu dari sekian banyak hadits tentang Aqiqah diriwayatkan oleh Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah:

“Seorang anak laki-laki tergadaikan dengan Aqiqahnya. Itu akan disembelih untuknya pada hari ketujuh, kepalanya dicukur dan dia diberi nama.”

2- Apa hukum Aqiqah?

Aqiqah adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi mereka yang mampu untuk melakukannya.

Hal ini berdasarkan hadits dari Salman bin Amir al-Dhabbi RA di mana ia berkata:

Saya mendengar Nabi SAW bersabda:

'Aqiqa harus dipersembahkan untuk anak laki-laki (yang baru lahir), maka sembelihlah (binatang) untuknya, dan lepaskan dia dari penderitaannya."

3- Apa Perbedaan Antara Aqiqah dan Qurban?

Aqiqah : Sunnah agung menyembelih hewan sebagai tanda syukur atas kelahiran anak.

Qurban : Sebuah ibadah (selama Idul Adha). Mengorbankan hewan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Hal ini dilakukan dalam mengikuti syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad (SAW)

Keduanya adalah sunnah muakkadah (sunnah yang dianjurkan).

4- Kapan Aqiqah Dilakukan?

Waktu terbaik adalah pada hari ketujuh kelahiran anak.

Jika meleset karena keadaan tertentu, maka dilakukan pada tanggal 14, atau jika meleset juga, maka pada hari ke-21.

Atau, setiap hari berikutnya setiap 7 hari sejak kelahiran anak sampai anak tersebut baligh.

Namun jika seseorang masih tidak mampu aqiqah dalam jangka waktu tertentu, mereka dapat melakukannya di lain waktu kapan pun mereka akhirnya mampu.

5- Berapa Umur Kambing, Itu Bagus untuk Aqiqah?

1. Kambing:
Usia minimal 2 tahun (366 hari)

2. Domba:
Minimal berumur 1 tahun. (365 hari)

Hal ini sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah RA, yang mengatakan, saya mendengar Nabi SAW bersabda:

“Pejantan terbaik” – atau – “Udhiyah betina adalah yang berasal dari domba Jadha'.”

Dilaporkan oleh At-Tirmizi (1499)

6- Berapa Banyak Aqiqah Kambing yang Diperlukan untuk Bayi?

Untuk bayi laki-laki adalah 2 ekor kambing.

Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, Aaisyah RA;

Dua (2) ekor domba yang sama umur dan kualitasnya harus dikorbankan untuk bayi laki-laki (sebagai `Aqiqah) dan satu (1) domba untuk bayi perempuan

Dilaporkan oleh At-Tirmizi.

Jika seseorang tidak mampu menyembelih dua ekor domba sekaligus untuk bayi laki-laki yang baru lahir, maka diperbolehkan untuk menyembelih satu domba terlebih dahulu dan yang kedua kemudian.

Hal yang sama juga terjadi pada cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husain dimana Nabi melakukan aqiqah untuk mereka dengan menyembelih satu domba untuk masing-masing dari mereka – Diriwayatkan oleh Abu Dawoud.

7- Berapa Banyak Aqiqah Kambing yang Diperlukan untuk Bayi Perempuan?

Untuk bayi perempuan adalah 1 (satu) ekor kambing.

Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, Aaisyah RA;

Dua (2) ekor domba yang sama umur dan kualitasnya harus dikorbankan untuk bayi laki-laki (sebagai `Aqiqah) dan satu (1) domba untuk bayi perempuan

Dilaporkan oleh At-Tirmizi.

Artikel terkait:

8- Bolehkah Memetik Sapi untuk Aqiqah?

Dalam madzhab Syafii diperbolehkan mengganti bagian kambing dengan bagian sapi atau unta.

Hal ini dinyatakan oleh al-Imam al-Nawawi Rahimahullah dalam kitabnya al-Majmu':

Doktrin kami adalah induk dengan pengorbanan dari unta, sapi dan domba dan dia mengatakan Anas bin Malik dan Malik bin Anas dan putra Al-Munhir untuk Hafsa bin Abdul Rahman bin Abi Bakr Al-Siddiq ra. dia.

Artinya: Madzhab kami (al-Syafie), membolehkan aqiqah dengan hewan yang disembelih, seperti unta, sapi, dan kambing dan ini adalah pendapat Anas bin Malik dan Malik bin Anas.

9- Satu Sapi Sama dengan Berapa Banyak Aqiqah/Bayi?

Satu kambing setara dengan satu bagian sapi dan unta.

Itu adalah 1/7 dari seekor sapi. Jadi seluruh sapi dapat dibagi untuk beberapa aqiqah/bayi.

Hal ini dinyatakan oleh al-khatib al-Syarbini Rahimahullah dalam bukunya Mughni al-Muhtaj.

“Dan bagi seekor kambing setara dengan 1/7 (satu bagian) unta atau sapi. Dibolehkan menyembelih unta atau sapi untuk 7 anak atau dibagikan kepada orang lain, atau (seluruh bagiannya) dimaksudkan untuk aqiqah, atau sebagian untuk aqiqah dan sebagian untuk diambil dagingnya”.

10- Apa Syarat Hewan untuk Aqiqah?

Fisiknya harus sempurna.

Untuk kambing, mereka harus memiliki bulu, dan berusia minimal 2 tahun.

Untuk domba, mereka harus berasal dari jenis berbulu seperti Kibasy dan Kharuf.

Mereka harus berusia minimal 1 tahun atau kehilangan gigi depan, atau mana yang lebih dulu di antara keduanya.

11- Kepada Siapa Daging Aqiqah Diberikan?

Perbedaan antara daging aqiqah dan daging qurban adalah, daging aqiqah sunnah (didorong) untuk dimasak terlebih dahulu sebelum disajikan dan dimakan oleh keluarga, teman dan orang yang membutuhkan.

Anda dapat menyajikan daging kepada siapa pun yang Anda suka.

Dengan Pusat Aqiqah, daging dibagikan kepada yang membutuhkan di sekitar Mekah.

Sedangkan daging kurban sebaiknya dibagikan mentah secara umum.

12- Siapa yang Diizinkan Makan Daging Aqiqah?

Orang miskin di antara umat Islam.

Disarankan juga untuk makan sebagian dari daging 'aqiqah ini, dan sebagian lagi untuk memberi makan kerabat, teman dan orang miskin.

Diriwayatkan bahwa 'Aa'isyah (ra dengan dia) mengatakan tentang daging aqiqah: "Itu harus dipotong-potong, kemudian dimakan dan diberikan kepada orang lain." (HR.Ibnu Abi Shaybah dalam al-Musannaf)

Orang tua dari anak tersebut diperbolehkan untuk memakan daging tersebut.

Namun, mereka tidak boleh makan daging sendirian.

Juga sunnah memberikan bagian kaki aqiqah kepada bidan yang membantu proses persalinan.

13- Bagaimana Hukum Menyajikan Daging Aqiqah kepada Non-Muslim?

Dianggap Makruh (sangat tidak disukai) jika menyajikan daging kepada mereka sementara masih ada komunitas muslim yang membutuhkan di daerah yang belum dilayani.

Haram jika semua daging diberikan kepada non-muslim berdasarkan hadits:

“Janganlah kamu bergaul dengan siapa pun kecuali seorang mukmin dan janganlah seorang pun memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”
(HR.Abu Dawud)

14- Bisakah Saya Melakukan Aqiqah untuk Diri Sendiri?

Melakukan aqiqah adalah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Jika orang tua Anda mengalami kesulitan untuk melakukannya untuk Anda sebelumnya, Anda dapat melakukannya sendiri.

Karena Aqiqah bukanlah kewajiban. Jika seseorang menawarkan 'Aqiqah untuk dirinya sendiri, bahkan jika dia sudah dewasa, itu akan baik.

Nabi Muhammad (saw) melakukan aqiqah untuk dirinya sendiri pada usia 40 tahun setelah diangkat menjadi nabi.

15- Bolehkah Orang Lain Selain Orang Tua Melakukan Aqiqah Atas Nama Anaknya?

Nabi Muhammad sendiri melakukan aqiqah untuk cucunya, Hassan bin Ali dan Hussain bin Ali, di mana ia ingin membantu putrinya Fatimah Azzahra ra

Untuk bayi laki-laki yang membutuhkan 2 ekor kambing, 1 ekor kambing boleh di sponsori oleh orang lain, dan yang lainnya ditanggung sendiri, dan keduanya dilaksanakan oleh Pusat Aqiqah di Mekkah .

16- Apa Sunnah/ibadah/tradisi Lain Yang Harus Dilakukan untuk Bayi Baru Lahir Selain Aqiqah?

Selain aqiqah pada hari ke-7, mencukur kepala bayi juga disunnahkan dan bersedekah seberat rambut emas atau perak.

Selain itu, seseorang dapat menamai anak mereka dengan makna yang baik dan mengumumkannya kepada keluarga dan teman selama waktu ini juga. 

Jika Anda ingin mengadakan aqiqah sebaiknya Anda menghubungi layanan aqiqah jakarta yang memiliki kambing-kambing sehat, berpengalaman, dan melayani aqiqah sesuai syariat islam.